Darihasil persilangan antara generasi F1 berwarna ungu ini, dihasilkan generasi Linaria maroccana dengan perbandingan F2 keseluruhan antara bunga warna ungu : merah : putih adalah 9 : 3 : 4. Setelah dilakukan penelitian, warna bunga merah ini disebabkan oleh antosianin, yakni suatu pigmen yang berada dalam bunga.
Tujuan mengonfirmasi keberadaan gen antosianin pada beberapa aksesi buncis berdasarkan penanda gen antosianin melalui pendekatan tetua dengan keturunan berikutnya. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 10 isolat DNA buncis persilangan lokal dan introduksi dan 3 primer SSR (MdMYB9, MdMYB12 dan MdMYB17).
Dalampenyimpangan ini akan mempengaruhi gen dominan tersembunyi, jika berdiri sendiri dengan gen dominan lainnya. Salah satu yang mengalami penyimpangan ini ialah persilangan dari bunga Linaria Mariconna berwarna merah dan putih yang menghasilkan warna bunga turunan ungu. Bunga berwarna ungu ini muncul sebagai penyimpangan akibat dari pigmen
Persilanganbunga Linaria maroccana ungu (AaBb) dengan bunga Linaria maroccana putih (aaBB). Jika A = terbentuk pigmen antosianin, a = tidak terbentuk pigmen antosianin, B = protoplasma basa, dan b =
Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Warna bunga pada Linaria maroccana adalah contoh peristiwa kriptomeri. Bunga yang memiliki alel A antosianin akan menampilkan warna yang bervariasi, sementara bunga dengan alel a tanpa antosianin hanya menampilkan warna putih. Bunga yang memiliki antosianin akan berwarna ungu jika suasana basa ada alel B pada lokusnya atau berwarna merah jika suasana asam hanya ada alel b pada lokusnya. Bunga tanpa antosianin tetap menampilkan warna putih walaupun suasana basa atau asam. Jika kedua P2 disilangkan, maka Karena jumlah tanaman 160 dan terdapat 4 keturunan, maka jumlah tanaman berbunga ungu dan merah . Sehingga, rasio fenotipe F2 adalah 80 ungu 80 merah. Dengan demikian, jawaban yang benar adalah E.
pada bunga linaria maroccana gen a membentuk antosianin - Selamat datang di laman kami. Pada saat ini admin akan membahas tentang pada bunga linaria maroccana gen a membentuk Linaria Maroccana from tanaman air linaria maroccana Antosiani n gen b = bereaksi basa ungu dominan terhadap gen b = bereaks i. Antosianin merupakan senyawa flavonoid yang memiliki kemampuan sebagai antioksidan. pada bunga linaria maroccana gen a membentuk Bunga Linaria Maroccana Gen A Membentuk AntosianinTentukan perbandingan fenotip dari keturunan yang berasal dari persilangan berikut Sesuai namanya, pigmen ini memberikan warna pada bunga, buah, dan daun tumbuhan hijau, dan telah banyak digunakan sebagai pewarna alami pada berbagai produk. A = pigmen antosianin, a = tidak ada pigmen. Diketahui gen ekspresi bunga linaria maroccana Bunga linaria memiliki warna merah, ungu dan putih. pada bunga linaria maroccana gen a membentuk air linaria maroccana mempunyai pasangan gen sebagai berikut gen a = membentuk antosianin dominan terhadap gen a= tidak membentuk antosianin gen b = bereaksi basa ungu dominan terhadap gen b = bereaksi asam merah apabila tanaman berbunga ungu aabb disilangkan dengan tanaman bunga merah aabb.Gen a = membentuk antosianin dominan terhadap gen a= tidak membentuk. Pada tanaman air linaria maroccana Tentukan perbandingan fenotip dari keturunan yang berasal dari persilangan berikutBunga linaria memiliki warna merah, ungu dan akan dilakukan persilangan pada bunga linaria maroccana berwarna merah dengan bunga linaria maroccana berwarna putih, maka persilangan dapat dijelaskan dengan cara. Pembentukan warna ini ditentukan oleh ada tidaknya pigmen antosianin serta keadaan ph pada bunga tersebut. Gen a = membentuk antosianin dominan terhadap gen a= tidak membentuk antosianin dan gen b = bereaksi basa ungu dominan terhadap gen b = bereaksi asam merah.tanaman berbunga ungu dengan gen ph heterozigot disilangkan dengan tanaman bunga merah penyilangan bunga linaria marocana, bunga merah aabb dengan bunga namanya, pigmen ini memberikan warna pada bunga, buah, dan daun tumbuhan hijau, dan telah banyak digunakan sebagai pewarna alami pada berbagai produk. B = suasana basa, b = suasana asam. Pada tanaman air linaria maroccana Gen a = membentuk antosianin dominan terhadap gen a= tidak membentuk antosianin gen b = bereaksi basa ungu dominan terhadap gen b = bereaksi asam merah.A = pigmen antosianin, a = tidak ada pigmen. Gen a = membentuk antosianin dominan terhadap gen a= tidak membentuk antosianin gen b = bereaksi basa ungu dominan terhadap gen b = bereaksi asam merahtanaman berbunga ungu aabb disilangkan dengan tanaman bunga merah aabb. Tanaman berbunga ungu aabb disilangkan dengan adalah pigmen yang akan memicu pembentukan warna pada bunga linaria tumbuhan linaria yang memiliki gen a akan menghasilkan bunga bunga pada linaria maroccana adalah contoh peristiwa kriptomeri. Preview this quiz on quizizz. Tanaman berbunga ungu aabb disilangkan dengan tanaman bunga merah aabb.Nah itulah pembahasan tentang pada bunga linaria maroccana gen a membentuk antosianin yang bisa kami sampaikan. Terima kasih sudah pernah berkunjung pada website kami. agar tulisan yg kami telaah diatas memberikan manfaat pembaca dengan melimpah pribadi yang telah berkunjung pada website ini. aku pamrih desakan pada, seluruh golongan untuk pengembangan website ini agar lebih apik lagi.
Pada artikel Biologi kelas XII kali ini, kamu akan mempelajari tentang macam-macam penyimpangan semu Hukum Mendel dan contoh kasusnya dalam kehidupan sehari-hari. — Halo! pada artikel sebelumnya, kamu telah mengetahui tentang persilangan monohibrid yang merupakan penerapan dari Hukum I Mendel dan persilangan dihibrid yang merupakan penerapan dari Hukum II Mendel, kan. Masih ingat kah kamu kalau pada kondisi normal, persilangan monohibrid menghasilkan rasio fenotip yaitu 3 1 atau 1 2 1 pada generasi F2, sedangkan persilangan dihibrid akan menghasilkan generasi F2 dengan rasio fenotip yaitu 9 3 3 1? Tahu nggak sih kalau pada kenyataannya, tidak semua persilangan menghasilkan rasio atau perbandingan fenotip yang sesuai dengan Hukum Mendel, lho. Pada beberapa kasus persilangan dihasilkan rasio fenotip yang menyimpang dari Hukum tersebut. Hal ini disebabkan oleh beberapa gen dengan alel yang berbeda yang saling memengaruhi pada saat pembentukan fenotip. Meskipun demikian, aturan dasar pada Hukum Mendel tetap berlaku ya pada penentuan genotipenya, artinya penyimpangan rasio fenotip ini sebenarnya adalah modifikasi dari rasio fenotip Hukum Mendel yang biasa, sehingga hasil rasio fenotipnya dapat dikatakan sebagai penyimpangan semu Hukum Mendel. Jadi nanti akan kita lihat bahwa yang berubah cuma rasio fenotip nya, sedangkan rasio genotipenya tetap sesuai dengan hukum Mendel. Baca juga Persilangan Monohibrid dan Dihibrid pada Hukum Mendel Nah, penyimpangan semu Hukum Mendel ini terdiri dari beberapa macam nih. Apa saja ya? Yuk, langsung kita simak pada artikel di bawah ini! 1. Atavisme Penyimpangan semu Hukum Mendel yang pertama adalah atavisme. Atavisme adalah interaksi antar gen berbeda alel yang menghasilkan filial atau keturunan dengan fenotip yang berbeda dari induknya. Contoh atavisme dapat kamu temukan pada kasus jengger ayam. Perhatikan contoh persilangan kasus atavisme di bawah ini Bentuk jengger ayam dipengaruhi oleh dua gen berbeda alel, yaitu gen R yang menentukan bentuk rose dan gen P yang menentukan bentuk pea. Ketika kedua gen ini terdapat secara bersamaan R-P- maka kedua gen akan berinteraksi dan akan muncul sifat baru yaitu bentuk walnut. Dan ketika kedua gen dominan tersebut tidak ada rrpp maka akan muncul sifat yang lain lagi yaitu single. Akibatnya, terbentuklah empat jenis jengger ayam, yaitu walnut R-P-, rose R-pp, pea rrP-, dan single rrpp. Sekarang, yuk kita coba lakukan persilangan antara jengger ayam rose RRpp dengan jengger ayam pea rrPP. Hasilnya bisa disimak pada gambar di bawah ini, ya! Perbandingan Pola Genotip Pola Fenotip 9 R-P- Walnut 3 R-pp Rose 3 rrP- Pea 1 rrpp Single Dari gambar di atas bisa kita lihat ya, bahwa penyimpangan semu atavisme akan menghasilkan F2 dengan rasio fenotip 9331. Baca juga Pola-Pola Hereditas 2. Kriptomeri Kriptomeri adalah peristiwa tersembunyinya suatu gen dominan jika tidak berpasangan dengan gen dominan dari alel lainnya. Jadi, jika gen dominan tersebut berdiri sendiri, maka sifatnya akan tersembunyi kriptos. Contoh kasus kriptomeri terdapat pada persilangan bunga Linaria maroccana. Warna bunga Linaria maroccana dipengaruhi oleh 4 gen, yaitu A = terbentuk pigmen antosianin a = tidak terbentuk pigmen antosianin B = protoplasma basa b = protoplasma asam Misalkan, akan dilakukan persilangan pada bunga Linaria maroccana berwarna merah dengan bunga Linaria maroccana berwarna putih, maka persilangan dapat dijelaskan dengan cara Antosianin adalah pigmen yang akan memicu pembentukan warna pada bunga Linaria maroccana. Artinya tumbuhan Linaria yang memiliki gen A akan menghasilkan bunga yang berwarna, sedangkan yang tidak punya gen A bunganya akan albino putih. Linaria maroccana sumber Namun warna yang ditimbulkan oleh antosianin tergantung dari tingkat keasaman pH protoplasma sel. Jika protoplasma bersifat basa dipengaruhi oleh gen B maka akan timbul warna ungu, sedangkan ketika protoplasma bersifat asam dipengaruhi gen b maka akan muncul warna merah. Berarti warna bunga pada Linaria maroccana ini ga cuma dipengaruhi oleh gen penentu pigmen ya, tapi juga dipengaruhi oleh gen penentu pH protoplasma. Untuk detailnya, bisa disimak pada gambar berikut Perbandingan Pola Genotip Pola Fenotip 9 A-B- Ungu 3 A-bb Merah 3 aaB- Putih 1 aabb Putih Dari gambar di atas bisa kita lihat ya, bahwa F2 yang dihasilkan dari persilangan kriptomeri fenotip nya berubah menjadi 934. Baca juga Perbedaan Fotosintesis dan Kemosintesis Serta Proses Terjadinya 3. Polimeri Polimeri adalah interaksi antar gen-gen berbeda alel yang memunculkan satu fenotip dan bersifat kumulatif saling menambah. Contohnya adalah warna merah pada biji gandum yang ditentukan oleh dua gen yaitu M1 dan M2, sehingga apabila kedua gen tersebut bertemu maka ekspresi warna merahnya akan semakin kuat. Semakin banyak gen M yang dimiliki, maka warna merah dari Gandum akan semakin gelap. sumber world grain Misalkan, akan dilakukan persilangan antara gandum berbiji merah dengan gandum berbiji putih sebagai berikut Perbandingan Pola Genotip Pola Fenotip 9 M1-M2– Merah 3 M1-m2m2 Merah 3 m1m1M2– Merah 1 m1m1m2m2 Putih Dari gambar di atas bisa kita lihat ya, bahwa F2 yang dihasilkan dari persilangan polimeri fenotip nya berubah menjadi 151 gimana guys? sampai sini, masih sadar, kah? Oke, oke, tenang, Dibawa santai saja ya bacanya. Sambil ngemil juga boleh, kok. Well, kita lanjut ya materinya. Semangat membaca Baca juga Berkenalan dengan Enzim Fungsi, Struktur, dan Sifatnya 4. Epistasis-Hipostasis Selanjutnya adalah epistasis-hipostasis. Epistasis-hipostasis merupakan peristiwa ketika gen yang bersifat dominan akan menutupi pengaruh gen dominan lain yang bukan alelnya. Gen yang menutupi disebut epistasis, sedangkan gen yang ditutupi disebut hipostasis. Contoh kasus epistasis dan hipostasis dapat ditemukan pada persilangan labu. Perhatikan contoh kasus epistasis dan hipostasis pada persilangan labu di bawah ini Perbandingan Pola Genotip Pola Fenotip 9 P-K- Putih 3 P-kk Putih 3 ppK- Kuning 1 ppkk Hijau Dari gambar di atas bisa kita lihat ya, bahwa F2 yang dihasilkan dari persilangan epistasis-hipostasis fenotip nya berubah menjadi 1231 5. Komplementer Penyimpangan semu Hukum Mendel yang terakhir adalah komplementer. Komplementer adalah interaksi antara dua gen dominan berbeda alel yang saling melengkapi untuk memunculkan fenotip tertentu. Apabila salah satu gen tidak muncul, maka sifat yang dimaksud pun tidak akan muncul. Contoh komplementer dapat ditemukan pada kasus persilangan bunga Lathyrus odoratus yang terdiri dari gen C = membentuk pigmen warna c = tidak membentuk pigmen warna P = membentuk enzim pengaktif p = tidak membentuk enzim pengaktif Pada tumbuhan Lathyrus odoratus, warna bunga ungu hanya muncul jika tumbuhan tersebut memiliki gen C dan gen P sekaligus. Artinya warna bunga ungu akan muncul kalau tumbuhan tersebut membentuk pigmen warna dipengaruhi oleh gen C dan membentuk enzim pengaktifnya dipengaruhi oleh gen P. Jadi bisa dibilang bahwa gen C dan P ini saling melengkapi ya. Nah kalau tidak punya salah satu dari kedua gen dominan C dan P gimana? Maka bunganya tidak membentuk warna alias jadi albino putih. Lathyrus odoratus sumber Misalkan, dilakukan persilangan antara bunga Lathyrus odoratus berwarna putih dengan bunga Lathyrus odoratus berwarna putih pula. Maka, akan diperoleh keturunan dan rasio fenotip sebagai berikut Perbandingan Pola Genotip Pola Fenotip 9 C-P- Ungu 3 C-pp Putih 3 ccP- Putih 1 ccpp Putih Dari gambar di atas bisa kita lihat ya, bahwa F2 yang dihasilkan dari persilangan komplementer fenotip nya berubah menjadi 127 Apa tanggapanmu setelah membaca artikel kali ini? Cukup panjang, ya. Tapi, kamu nggak menyesal kan baca artikel ini sampai habis? Oh, tentu saja, kamu kan jadi bisa tahu macam-macam penyimpangan semu Hukum Mendel beserta contoh kasusnya lewat artikel ini. Kalau kamu ingin memperdalam lagi pengetahuan tentang hukum Mendel atau topik-topik pelajaran lainnya, yuk langganan ruangbelajar sekarang juga! Kamu bisa belajar seru ditemani video-video animasi menarik di sana. Jadi tunggu apalagi? Referensi Irnaningtyas. 2018. Biologi untuk SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Revisi. Jakarta Erlangga. Sumber foto Foto Bukan Gandum Merah’ [daring] Tautan Foto Lathyrus Odoratus [daring] Tautan Foto Red Wheat’ [daring] Tautan Artikel ini diperbarui pada 4 September 2022.
Soal Pada bunga Linnaria maroccana, gen A akan membentuk antosianin jika dalam kondisi asam sedang alelnya tidak membentuk antosianin. Gen B menyebabkan kondisi basa sedang alelnya menyebabkan kondisi asam. Bunga berwarna merah AAbb disilangkan dengan warna putih aaBB, diperoleh keturunan F1 100% AaBb Jika F1 disilangkan dengan induknya yang berwarna putih homozigot, persentase keturunan pada F2nya yang berwana ungu adalah.... A. 93,75% B. 75% C. 50% D. 18,75% E. 6,25% Jawaban C. 50% Pembahasan P1 AAbb >< aaBB G AB,Ab,aB,ab aB F2 AaBB = ungu AaBb = ungu aaBB = putih aaBb = putih Jadi persentase keturunan F2nya yang berwarna ungu adalah 50%
pada bunga linaria maroccana gen a akan membentuk antosianin